Rabu, 18 April 2012

Kebahagiaan Hidup


















Metro, 22 Maret 2012

Seorang lelaki muda, berbadan agak tambun, kulitnya coklat kehitaman. Rambutnya ikal tipis tertutup topi, matanya bulat dan tampak garis cekung berwarna tipis kehitaman di tepi kelopak matanya, menandakan ia sarat akan beban kehidupan. Duduk termangu diantara barisan mobil dan motor yang terparkir berjajar rapih, tempat ia menggantungkan penghidupan di pasar tengah, Kota Bandar Lampung. Kemeja lusuh dan kusam berwarna kuning, sebagai penanda hampir sebagian hidupnya ia habiskan bersahabat dengan teriknya mataharidan pekatnya asap knalpot kendaraan yang garang. Namun itulah yang akan memberikan harapan bagi keluaranya untuk menyabung dan merangkai impian masa depan hidupnya.
Duduk menunggu dari pagi hingga sore hari, berharap rupiah demi rupiah dapat terkumpul dari setiap kendaraan yang terparkir di muka toko yang berjajar.
Seperti biasanya, ia pun tetap tenang dan sabar menunggu serta melayani setip kendaraan yang keluar masuk area pertokoan. Dari kejauhan ia memandang sebuah mobil sedan mewah berwarna putih mengkilap terawat. Tampak sangat mewah dalam pandangan matanya. Pastilah mobil itu mahal harganya. Seakan ia berbicara pada dirinya, “Alangkah nyamannya bila aku dapat berada didalam mobil mewah itu. Pastinya tidak akan merasa kepanasan, karena sudah pasti mobil itu telah dilengkapi dengan fasilitas mewah yang dapat memanjakan orang yang berada didalamnya. Aku percaya bahwa pemiliknya adalah orang yang kaya raya, dengan segala kemewahan hidupnya. Rumahnya pastilah besar juga indah, dan di penuhi dengan perabot mahal yang menhiasi setiap sudut ruang rumahnya. Uangnya pun banyak, makanan yang dimakan juga pastilah makanan yang enak-enak, mobilnya mewah, istrinya pun cantik dan terawat penampilannya dengan perhiasan yang indah dan mahal, anak-anaknya berpakaian serba bagus dari produk impor, serta bersekolah di tempat terbaik dengan fasilitas terlengkap berstandar interasional. Pokoknya ia memiliki segala sesuatu yang banyak orang impikan”. Begitulah ia melamun dan membandingkan dirinya dengan orang kaya tersebut. “Kondisi rumahku sendiri yang sangat sederhana nan reot, beratap genting tua yang jika turun hujan pastinya air akan masuk melalui celah-celah genting yang sebagianya telah bocor. Tidak ada perabot mewah yang dapat menghiasi dan menambah kesan indah, hanya ada panci dan kuali hitam yang sudah usang. Ada sebuah lemari kayu besar sebagai tempat menyimpan pakaianku beserta anak dan istriku, itupun usianya telah tua yang tampak keropos karena dimakan rayap. Istriku kurus Nampak kurang terurus karena tergerus beban kehidupan, anak-anakku pun berpakaian sederhana. Kami sekeluarga makan seadanya, tidak jarang kamipun harus berpuasa karena tidak memiliki sesuatu yang dapat kami dimakan untuk mengganjal perut.”
Matanya mulai bekaca-kaca…”Andaikan saja aku dapat membahagiakan keluargaku seperti pemilik mobil mewah itu…” Pikirannya pun berangan-angan jauh tanpa gembala, membawa dirinya pergi kealam mimpi. Tanpa terasa rasa kantuk mulai menghinggapi matanya, perlahan namun pasti iapun tertidur pulas diantara barisan kendaraan yang terparkir.
Sementara didalam mobil mewah berwarna putih mengkilap itu, duduklah seorang lelaki berpakaian bagus dan rapi. Mengenakan jas dan dasi, menandakan ia berasal dari kalangan ekonomi atas. Ia duduk di bangku belakang sendirian. Di bangku depan, ada seorang sopir berpakaian rapi dan resmi. Mobil mewah dan berwarna putih ini tengah terparkir diarea pertokoan pasar tengah., Kota Bandar Lampug. Berhari-hari orang kaya ini dibuat lelah memikirkan sebuah proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Terlampau banyak masalah ia hadapi sendiri. Mulai dari pendanaan proyek yang tidak sesuai, tenggang waktu pelaksanaan proyek yang tidak lama lagi akan selesai sedangkan masih banyak pekerjaan yang belum rampung, serta banyaknya setoran-setoran yang harus ia keluarkan sebagai upeti. Salah-salah ia terancam dipenjara. Belum lagi istrinya yang sering menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang dirasanya tidak begitu penting dan mendesak. Di tambah lagi sekolah anak-anaknya yang bermasalah. Beberapa kali mendapat surat panggilan serta akan dikeluarkan dari sekolah. Sudah beberapa malam mini ia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Lelah, penat, dan tidak tenang pikiran dan hatinya.
Dari dalam mobil, orang kaya ini melihat barisan kendaraan di pinggir pertokoan. Matanya menatap seorang lelaki muda juru parkir yang berbadan agak tambun, berkulit coklat kehitaman, berpakaian lusuh dan berwarna kuning. Lelaki itu Nampak tertidur pulas diantara tembok pinggiran toko meskipun hanya beralas tumpukan kardus bekas yang tersusun, Nampak seperti tidak memiliki beban apa-apa.
Ia membayangkan alangkah damainya hati juru parkir itu. Meskipun hidup dengan kondisi sederhana, namun ia dapat menikmati hidupnya. Mungkin istri dan anak-anaknya hidup penuh dengan kesedrhanaan namun sarat akan kebahagiaan. Dibandingkan dengan kondisi dirinya yang memiliki berbagai macam fasilitas mewah, namun semua justru menimbulkan beban fikiran dan kemudharatan bagi kehidupannya. Mata orang kaya ini berkaca-kaca…menunjukkan kegundahan hati yang sedang ia rasakan. Hatinya bergumam, “andai saja aku bisa merasakan ketenangan dan kedamaian perasaan seperti yang dialami tukang parkir itu. Betapa nyanyak tidurnya. Betapa bahagia jika bisa tidur nyenyak seperti itu.
Begitulah kehidupan berjalan. Seseorang akan selalu melihat melihat kondisi orang lain. Membandingkan, mengandaikan, membayangkan, mengkhayalkan. “Andai saja aku bisa seperti dia, betapa bahagianya…”
Itulah sebabnya kita tidak bahagia. Karena kita mengharapkan sesuatu yang tidak nyata. Kita mengkhayalkan sesuatu yang bukan diri kita. Kita hanya mengejar kebahagiaan orang lain. Kita mencari kebahagiaan sebagaimana kita saksikan pada banyak orang. Kita akan menghabiskan waktu-waktu berharga kita hanya untuk mengejar yang bukan milik kita. Kita tidak akan pernah berhenti, dan kita pun tidak akan pernah menyadari bahwa sesungguhnya kita telah mengikhlaskan diri kita menjadi budak dari khayalan. Itulah sebabnya mengapa kita tidak bahagia. Karena kita mencari diri kita pada orang lain. Kita tidak mencari dan berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan didalam diri kita.
Bersyukur terhadap sedikit banyaknya karunia Allah adalah jurus paling ampuh untuk menemukan kebahagiaan hidup, tidak menjadi budak akan khayalan semu.
Semua itu hanya benda-benda, sama dengan yang lainnya. Setiap orang pasti akan merasakan kebosanan atau kejenuhan terhadap sesuatu, baik terhadap benda ataupun aktifitas. Pastianya Allah akan menggulirka perasaan itu secara bergantian. Kebahagiaan letaknya didalam jiwa. Bukan terletak pada benda-benda. Bukan pada atribut dan aksesoris kehidupan. Maka carilah kebahagiaan dengan menyelam kedalam jiwa kita sendiri. Bukan dengan mengkhayalkan apa yang dimiliki atau yang ada pada orang lain. Jika kita terus menerus mencari-cari kebahagiaan kepada benda, selamanya kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan. Maka berhentilah menjadi budak dari kebendaan dan atribut maupun aksesoris kehidupan.
Rasulullah bersabda: “Apakah masing-masing kalian senang masuk syurga?” mereka berkata, “Ya wahai Rasulullah”. Kemudian beliau bersabda, “pendeklah dalam berangan-anagan, letakkanlah kematian dihadapan mata kalian dan malulah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya rasa malu”.

(sebuah kisah yang terinspirasi dari beberapa artikel dan sisi kehidupan seorang sahabat. Yang didedikasikan untuk saudaraku “Maryadi”seorang juru parkir di pusat pertokoan Pasar Tengah, kota Bandar Lampung. Sudah hampir satu bulan lamanya ia tidak tampak berada di area parkir tempat ia mengais rezeki, Kabar terakhir yang aku terima darinya, tidak lama lagi ia akan kehilangan satu-satunya sumber mata pencaharian yang selama ini telah menghidupi anak dan juga istrinya. Semua terjadi karena adanya kebijakan baru yang akan diberlakuakan oleh pemerintah setempat. Aku rasa tidak hanya Maryadi seorang yang akan kehilangan sumber mata pencahariannya, namuan akan banyak juru parkir yang akan bernasib sama seperti sahabatku Maryadi. Untuk sahabatku Maryadi..terimakasih untukmu karena hingga detik ini dirimu tiada pernah bosan untuk selalu menjawab salam serta memberi senyum tulus setiap kali bertemu, meskipun beban kehidupan begitu menghimpit dirimu.)

Utamakan Selamat














REPUBLIKA.CO.ID, Dalam mengarungi suatu perjalanan pastilah kita ingin selamat. Dan bila kita tafakuri sejenak, kita saat ini tidak sedang hanya mengarungi perjalanan dari rumah ke kantor bolak-balik, atau sedang dalam perjalanan dinas luar kota, atau sedang dalam perjalanan holiday trip vice versa, dan sebagainya.

Perlu kita sadari bahwa kita sedang melakukan perjalanan hidup didunia ini, dan perjalanan ini menuju kepada akhirat kelak. Dan tidak ada bulak-balik atau vice versa. Lalu jika memahami alam akhirat, itupun terbagi dari beberapa perjalanan seperti di alam barkzah (alam kubur) dimana kita menanti Yaumil Kiamah, atau hari kiamat, lalu kemudian kita akan dibangkitkan di padang mahsyar yang biasa disebut dengan yaumul hisab, dan baru setelah perjalanan panjang itu kita Insya Allah berakhir di final destination yaitu Surga. Aamiin.

Tetapi apakah kita akan selamat dalam perjalanan itu? Semua itu ditentukan oleh amal perbuatan kita di duniaa lias perjalanan kita di alam dunia. Dan dalam perjalanan dunia pun apakah kita akan selamat? Apa yang menjamin kita akan selamat? Lalu Bagaimana amal kita agar selamat? Mari kita bahas.

Islam mempunyai arti salah satunya selamat. Sebagai agama keselamatan dunia dan akhirat, Islam menitikberatkan kepada akhlak. Akhlak menjadi bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari islam. Substansi dari Islam adalah akhlak. Baik akhlak terhadap Khalik (Yang Menciptakan) maupun terhadap seluruh ciptaan-Nya (sesama manusia, hewan, tumbuhan, maupun alam semesta).

Akhlak menurut kamus besar berarti budi pekerti, kelakuan, watak. Sedangkan menurut bahasa akhlak berasal dari Al-akhlaaku yaitu kata jama’ dari khuluqu berarti tabiat, kelakuan, perangai, tingkah laku.

Akhlak berbeda dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin yaitu moralis atau mores yaitu jamak kepada perkataan mos. Walaupun secara arti mos adalah juga perbuatan, budi pekerti dan perangai. Namun nilai moral diukur oleh tindakan lahiriah manusia dalam hubungan sesama manusia berdasarkan kepada pemikiran dan pandangan suatu kumpulan, masyarakat pada suatu tempat dan masa.

Otomatis nilai ini bersifat relative dan temporer. Sedangkan akhlak Islam (Al-akhlaq al-Islami), mempunyai ukuran barometer dari Alquran dan As-Sunnah yang bersifat Haq (yang sebenar-benarnya).

Ilustrasi akhlak Islam adalah seperti berdoa sebelum mengerjakan sesuatu apapun untuk mendapatkan keberkahan, makan dengan tangan kanan, mengucapkan salam, masuk masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri, mendoakan orang bersin, berwudhu sebelum tidur, tidur miring kekanan dan sebagainya.

Karena itu, Islam menuntun manusia dari mulai bangun tidur, beraktivitas terus sampai dengan manusia itu tidur dan bangun lagi. Akhlak keseharian itulah yang dapat menyelamatkan kita seandainya kita masuk ke dalam tuntunan Alquran dan As-Sunnah, sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW.Karena itulah tujuan Rasulullah diutus oleh Allah SWT ke muka bumi.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kebaikan akhlak” (HR Ahmad). Dan Rasullullah adalah barometer atau ukuran contoh serta teladan yang paling sempurna, beliau adalah uswatun hasanah sebagaimana ayat; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. Al Ahzab, 33 : 21).

Ketika sahabat bertanya pun Aisyah RA menjawab bahwa akhlak beliau adalah seperti Alquran yang berjalan. Allah pun memuji beliau dalam ayat; “Wa innaka la’ala khuluqin ‘azim.” Yang artinya ; “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qolam, 68 : 4).

Dengan akhlak Islami Insya Allah kita tidak saja selamat dalam perjalanan dunia akhirat, tetapi juga dapat menebarkan keselamatan tidak hanya kepada sesama manusia saja tetapi juga kepada seluruh makhluk ciptaan Allah seperti hewan, tumbuhan, dan alam semesta.

Itulah makna Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, menurut saya, jika merunut kepada bahasan akhlak di atas; “Belumlah dia dapat disebut sebagai seorang Muslim jika dia tidak menebarkan keselamatan, karena Islam dari kata salam dapat diartikan selamat, dan belumlah dia disebut mukmin jika dia tidak menebarkan rasa aman, karena iman berasal dari kata dasar aman, yang dapat juga diartikan dengan rasa aman dan tentram”.

Dan dalam bahasan perjalanan panjang kita dimanapun juga, jangan lupa “utamakan selamat”.

Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Indahnya Saling Memaafkan













REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Iqbal

Suatu ketika sahabat Bilal bin Rabah RA terlibat pertikaian dengan Abu Dzar RA. Abu Dzar melontarkan perkataan yang sangat menyakitkan hati Bilal. “Wahai anak wanita hitam.” Bilal lalu mengadukan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Dan, Rasulullah pun memanggil Abu Dzar guna mengklarifikasi kejadian tersebut. Lalu, Rasul menasihatinya dan Abu Dzar merasa dia telah berbuat salah dan zalim kepada sahabat seperjuangannya.

Saat itu juga, Abu Dzar mencari keberadaan Bilal. Sesampainya di hadapan Bilal, Abu Dzar meletakkan pipinya di atas padang pasir di bawah teriknya matahari sambil berkata, “Wahai sahabatku, aku rela engkau menginjak pipiku ini demi memperoleh maaf darimu atas perbuatan zalim yang telah aku perbuat.” Namun, ketika itu Bilal merogoh tangan Abu Dzar. “Aku telah memaafkanmu wahai sahabatku.” Sungguh indah akhlak yang diperlihatkan kedua sahabat Rasulullah SAW.

Dalam menjalani hidup sosial bermasyarakat, manusia tidak pernah lepas dari sebuah kesalahan, entah itu terhadap tetangga, kawan, ataupun rekan kerja. Kesalahan adalah suatu hal yang wajar ketika kita berinteraksi dengan sesama. Namun, ketika kita bisa menyikapi kesalahan tersebut dengan suatu proses saling maaf dan memaafkan, itulah yang luar biasa. “Setiap anak Adam tidak luput dari kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199). Dalam ayat tersebut Allah SWT mengabarkan kepada umat Muslim bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan di atas muka bumi ini.

Tiga konsep yang Allah berikan kepada kita. Pertama, jadilah pemaaf. Ketika proses saling maaf dan memaafkan sudah menjadi habit (kebiasaan) dalam masyarakat, sungguh masyarakat tersebut akan menjadi suatu masyarakat yang harmonis, mawaddah wa rahmah (cinta dan kasih sayang) menaungi mereka.

Kedua, mengimbau kepada kebenaran. Di kala rasa cinta dan kasih menaungi kehidupan mereka, di sana akan terjalin suatu interaksi yang harmonis dan mereka akan mengoreksi sahabatnya yang berbuat kesalahan.

Ketiga, berpaling dari orang-orang bodoh. Ketika suatu masyarakat sudah menjadi masyarakat harmonis dan religius, sungguh mereka akan berpaling dari perilaku orang-orang yang bodoh, perilaku yang kering akan hal-hal yang bermanfaat. Dan, seperti inilah seorang Muslim, “meninggalkan suatu hal yang tak berguna adalah kebaikan bagi seorang Muslim.”

Pantaskah seorang dewan legislatif adu jotos karena suatu hal sepele, padahal mereka adalah wakil-wakil rakyat? Pantaskah suatu kelompok agama menghujat kelompok lainnya demi kepentingan segelintir orang, padahal mereka berdiri di atas agama yang sama.

Masyarakat yang sarat akan nilai-nilai cinta dan kasih bermula dari suatu proses yang sangat agung, yaitu saling maaf dan memaafkan. “Orang-orang penyayang akan disayang oleh Allah yang Maharahman. Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan disayangi oleh Allah.” (HR Ahmad). Wallahu a’lam.

Doa dan Air Mata














REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Toto Tasmara

Perhatikan dengan hati paling bening. Betapa kita jarang menyatakan kerinduan cinta kepada Sang Khaliq dengan rintihan dan air mata. Hari-hari dipenuhi dengan kesenangan dan hura-hura. Hidup seakan tak menemukan wajah sejatinya karena didera tawa yang menutup bashirah (mata batinnya) untuk menatap wajah Ilahi. Padahal, sungguh pada setiap desah napas adalah untaian langkah perjalanan menuju hari akhir.

Teringatlah kita akan sikap mahabbah penuh cinta para perindu Ilahi. Siang hari, ia mengepakkan sayap kehidupannya dengan penuh marhamah (kasih sayang), bagaikan singa jantan ia menunddukan dunianya. Tetapi, bila kelambu malam menyelimuti dirinya, ia pun meneteskan air mata, merintih penuh harap dan takut, bagaikan anak kucing yang merindu dalam dekapan induknya.

Alangkah indahnya tetesan air mata yang merembes dari kelopak mata karena takut, cemas, dan penuh harap ke hadirat Ilahi. Sejatinya, memang tangisan itu adalah bahasa batin. Ungkapan kalimat yang tidak mungkin diungkapkan dan diartikulasikan sepenuhnya dengan bahasa lisan. Allah berfirman, "Dan sujudlah mereka sambil menangis, dan bertambah khusyuk." (QS al-Isra’ [17]: 109).

Tangisan yang muncul karena takut kepada Allah, akan menambah rasa khusyuk dan keyakinan bahwa dia akan terbebaskan dari beban yang berat di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW telah bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah.” (HR Tirmidzi dalam Riyaduh Shalihin, I/393).

Rasulullah SAW tidak hanya berkata-kata tentang betapa pentingnya menangis, tetapi beliau pun memberikan contoh kemuliaan akhlaknya dengan menunjukkan sikapnya bahwa menangis itu memang dibutuhkan. Ketika shalat dan berdoa, Rasul khusyuk dan tenggelam dalam kerinduan kepada Allah disertai dengan isak tangis yang merintih.

Imam Abu Dawud meriwayatkan, “Saya datang kepada Nabi SAW, sedangkan beliau melaksanakan shalat, maka terdengar napas tangisannya bagaikan suara air mendidih dalam bejana.” (HR Abu Daud dari Abdullah bin as-Sykhir RA dalam Riyadus Shalihin, I/394).
Hal serupa juga ditunjukkan Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah. Ali berkata, “Tetesan air mata dan ketakutan hati adalah bagian dari rahmat Allah saat berzikir kepada-Nya. Jika kamu mendapatkan kondisi ini, sampaikan doamu. Dan sekiranya ada seorang hamba dalam umat ini menangis, niscaya Allah SWT menyayangi umat itu karena zikirnya yang disertai tangisan.” (Biharul Anwar, 93: 336).

Menangislah dengan deraian air mata. Ia sangat diperlukan untuk menundukkan hati dan jiwa yang kaku karena tak pernah merasa takut kepada Allah. Menangislah, karena tangisanmu akan membawamu pada perasaan yang halus dan peka pada kehidupan.
Karena itu, saudaraku, iringilah doa-doamu dengan air mata. Adukan suka-dukamu kepada Allah dengan wajah basah dan hati gerimis. Karena sesungguhnya, di setiap tetes air matamu akan ada ijabah Ilahiyah yang tersenyum. Wallahu a’lam.

Papa, kembalikan tangan Ita.........


















Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini?" Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 'Tak tahu... !" "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Ita yg membuat itu papa.... cantik kan!" katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.

Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam...
" jawap pembantunya ringkas."Kasih minum panadol ," jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.

"Tidak ada pilihan.." katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
"Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah" kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

"Papa.. Mama... Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama." katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

"Ita juga sayang Kak Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.

"Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi," katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.

6 Kekuatan Utama Manusia


















Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, dengan kemampuan otaknya manusia mampu terbang bahkan pergi ke bulan, sesuatu yang bahkan tidak pernah dibayangkan oleh manusia jaman dulu. tapi tahukah kalau sebenarnya kita masih memiliki potensi lain yang jauh lebih besar dari sekedar pergi ke bulan. manusia memiliki kekuatan lain yang seringkali bahkan tidak kita sadari. kita lihat apa saja itu.

1 Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.

Senin, 16 April 2012

Pesawat Ruang Angkasa Nabi Nuh












Dari judul, mungkin sebagian mengira tulisan ini akan memaparkan kisah khayal perahu Nabi Nuh yang dapat terbang; atau pesawat ruang angkasa yang menyerupai perahu Nabi Nuh. Barang kali ada pula yang menyangkanya sebagai gagasan cerdas masa depan. Yakni saat kemajuan teknologi sudah mampu membuat pesawat canggih mirip perahu Nabi Nuh, yang sanggup mengangkut manusia sekaligus aneka jenis satwa.

Namun, yang diketengahkan di sini sungguh lebih mengagumkan dari itu semua. Kendaraan super canggih ini bahkan mungkin tak pernah terlintas dalam pikiran kita. Alat pengangkutan itu sudah ada sejak ribuan tahun bahkan jutaan tahun lalu. Pesawat ruang angkasa ini ukurannya jauh lebih besar dari perahu Nabi Nuh, sehingga mampu mengangkut miliaran manusia, miliaran hewan, bahkan miliaran tumbuhan. Tak selazim kendaraan udara manapun, pesawat raksasa ini tidak memiliki sayap, baling-baling, ekor, roda, mesin, kemudi,; bahkan tak perlu bahan bakar. Hebatnya lagi, meskipun berbentuk bulat mirip seperti telur, kecepatannya jauh melebihi laju terbang pesawat jet manapun.

Sekarang kita sudah dapat menebak, apa yang dimaksud pesawat super canggih di atas. Apa lagi kalau bukan bumi kita, si Planet Biru yang sudah jutaan tahun menjelajahi ruang angkasa.

Bumi terbang mengelilingi matahari sembari berputar pada porosnya. Sulit dipercaya, pesawat ruang angkasa yang kita tumpangi sejak lahir ini mengitari pada porosnya secepat 1670 km/jam (sama dengan 464 m/detik). Lebih mengejutkan lagi, kecepatan terbangnya melingkari matahari mencapai 108000 km/jam (sama dengan 30000 m/detik). Ini sekitar 60 kali lipat kecepatan peluru pistol. Belum lagi perjalanannya bersama matahari kearah bintang vega dengan kecepatan 200 km/detik.

Luar biasa, kita benar-benar sedang menumpang pesawat luar nagkasa super kilat yang mampu membawa kita menempuh jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 5 detik! Anehnya, kita tidak merasakan sedikitpun getaran atau goncangan akibat gerakan supercepat Bumi tersebut. Kita bahkan dapat tidur lelap, bersantai, berjalan, bermain, dan melakukan pekerjaan apapun dengan aman dan nyaman di permukaanya. Ini benar-benar mengisyaratkan kehebatan perancangan pesawat ruang angkasa raksasa super cepat yang bernama bumi.

Sekelumit pengetahuan di atas sudah cukup bagi kita untuk memahami kehebatan sang Perancang Bumi. Padahal, masih banyak beragam misteri di Planet Biru ini yang belum kita ketahui, yang dapat mengantarkan kita kepada kebesaraan Allah.

Jama'ah 3


















Jama’ah merupakan satu kesatuan dari rangkaian utuh. Ketika semua bagian saling terkait, saling menyatu, saling menjadi bagian utuh dengan bagian lainnya. Setiap bagian sama pentingnya, seperti kita memahami bagian manakah yang penting dari sebuah kendaraan. Roda sama pentingnya dengan kemudi, rem sama pentingnya dengan gas, oli sama pentingnya dengan bahan bakar. Semua bagian menjadi pembentuk bangunan utuh dari jama’ah. Jika berkurang satu bagian, akan berdampak secara sistemik bagi kegiatan dan kehidupan jama’ah.

Inilah Lima Keutamaan Hidup Jujur
















REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr Amir Faishol Fath

Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya.

Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik. Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela maka jamainanya adalah neraka.

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.

Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW. Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan mengantarkan pada keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.

Kisah Bai Fang Li, Tukang Becak Tua Berhati Mulia

January 9, 2012

Kisah Bai Fang Li ini admin harap menjadi pelajaran buat kita semua untuk saling membantu sesama kita yang kesusahan, walaupun hidup serba pas-pasan tetapi tetap membantu orang tanpa pamrih dengan apapun yang bisa kita berikan. jika kamu percaya berkah itu datangnya bisa datang dari mana saja dan pahala yang setimpal akan kita dapatkan jika kita melakukan kebaikan dengan iklas..
Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.
Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.


















Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.


















Tersentuh…
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.
Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.
Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

















Tak Menuntut Apapun…
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.













Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.











Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.












Inilah Alasan Rosulullah Melarang Ummatnya Minum Sambil Berdiri


















Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”. Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.

Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. diduga diakibatkan karena Susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.

Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri". Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk."

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!

Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhar).

Sumber

10 Kisah Orang-orang Bodoh Dunia Yang Akhirnya Sukses Luar Biasa !

Kisah orang-orang bodoh, cacat dan yang berkali-kali gagal dan akhirnya sukses

1. Adam Khoo


















Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.

Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

2. Albert Enstein


















Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

3. Aristotle Onassis














Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:

Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.

4. Thomas Alva Edison
















Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,

Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

5. Chris Gardner













Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

6. Ludwig Van Beethoven
















Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

7. Louis Braille


















Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

8. Abraham Lincoln















Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

9. Bill Gate














Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy.

10. Mark Zuckerberg














Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).

Jumat, 13 April 2012

Catatan Akhir Maret










-sangpembelajar-
Bandar Lampung 10 April 2012

Segala puji bagi Rabb semesta alam yang telah menyatukan hati para aktivis islam dan yang telah mempertemukan mereka dalam rangka meningkatkan keimanan juga ketaqwaan kepada-Nya. Mengokohkan gerak langkah kaki mereka dalam menegakkan janji setia guna membela agama-Nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan juga rahmat-Nya.
Shalawat teriring salam kepada junjungan umat Rasulullah Muhammad saw, Rasul yang telah memberi teladan kepada aktivis islam dalam membangun pondasi-pondasi keimanan kepada Allah swt, Rasul sebagai teladan kepada aktivis islam dalam membangkitkan umat yang pulas dalam kematian jiwa, Rasul sebagai teladan kepada aktivis islam dalam membangun kepekaan umat, mempersatukan umat yang tercerai berai, membimbing umat dalam membangun generasi-generasi pilihan, serta membangun peradaban umat yang mulia.

Saudaraku aktivis dakwah islam,
Kemuliaan seorang aktivis dakwah islam terletak pada seberapa tangguh ia mampu bertahan menghadapi beratnya ujian hidup. Ia tidak risau seberapa berat ujian yang akan ia hadapi dan ia tidak perduli seberapa seringnya ujian itu akan membuatnya terjatuh dan tersungkur. Seorang aktivis dakwah yang memiliki kemuliaan adalah mereka yang didalam dirinya terdapat ribuan jiwa perkasa untuk terus bangkit di dalam keterpurukan. Mereka selalu percaya akan pertolongan Allah yang datang disaat keputus asaan menjadi virus yang telah banyak membunuh harapan banyak orang. Itulah yang selalu menjadikan hati mereka terus bergemuruh terpacu untuk beramal dan berkarya demi kemuliaan agama ini.Mereka selalu memiliki semangat yang terus segar dan tegar. Cemooh, caci, maki, serta hinaan telah menjadi bagian dari nyanyian merdu yang tidak sedikitpun menyurutkan dan menghentikan langkah perkasa mereka. Janji-janji Allah akan syurga atas mereka yang telah mengikhlaskan harta dan jiwa mereka demi kemuliaan agama ini semakin mengokohkan pijakan kaki mereka.Tidak sedikitpun ada yang mampu mengecilkan nyali-nyali mereka, mereka tidak mati karena dicabutnya fasilitas-fasilitas duniawi. Iman mereka semakin perkasa karena menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah swt semata. Nyali mereka tidak ciut karena hanya sedikitnya jumlah orang yang tegar dan sabar berdiri dalam barisan bersama mereka. Mereka sedikitpun tidak pula merasa ragu jika harus menghidupkan dakwah ini dari saku baju mereka yang begitu dalam. Dan merekapun tidak gentar jika harus berhadapan dengan orang-orang yang telah memporak porandakan nilai-nilai Ketuhanan ke dalam parit kehinaan.
Semangat itu tercium begitu harum, selayaknya bara dari semangat juang pasukan islam yang hanya dengan 39.000 prajurit, pasukan Islam berhasil menghancurkan dan memukul mundur pasukan Romawi yang berkekuatan 240.000. Itu terjadi dalam lembaran sejarah yang dikenal dengan perang Yarmuk.

Saudaraku aktivis dakwah islam,
Nampaknya masih ada perbekalan yang terlupakan oleh diri kita sebagai seorang aktivis dakwah islam. Saudaraku.., dakwah ini hanya akan berjalan dengan baik jika para pelaku dakwah itu mampu memahami segala konsekuensi dakwah yang akan di tanggung oleh jiwa dan raga mereka. Ada "biaya" yang harus dibayar oleh kita sebagai pelaku dakwah itu sendiri. Baik jiwa, raga, harta, waktu, fikiran, kesehatan, kesetiaan, kesabaran, tanggung jawab, dan begitu pula dengan komitmen. Itu merupakan nilai logis yang memang harus kita infaqkan kepada Allah. Memang ini sangatlah berat bagi mereka yang belum memiliki itikad dan kebulatan tekad. Keragu-raguan, pesimis,egois menjelma menjadi bayangan disetiap pijakan kaki mereka..

"katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, sanak keluargamu, harta yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu takuti kerugiannya, rumah-rumah kediaman yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai adzab-Nya. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (At-Taubah: 24)

Namun semua akan berbanding lurus dengan hasil yang akan diproleh jika kita mampu mengokohkan komitmen serta kesabaran hingga masa yang telah Allah swt tentukan. Bahkan nilainya akan jauh lebih besar dan mulia dari "biaya" yang telah kita bayarkan.

"Di antara orang-orang beriman itu ada orang-orang yang jujur atas apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada yang menunggu (sampai saat kemenangan), tapi mereka semua tidak mengganti (jalan) yang telah mereka tempuh."(QS. Al-Ahzab: 23)

Saudaraku.., dakwah bukan merupakan sebuah pilihan diantara pilihan-pilihan yang akan Allah sajikan kepada manusia untuk di pilih, namun dakwah memiliki tempat yang agung serta mulia disisi Allah, dan merupakan sebuah keharusan yang layak di emban oleh setiap manusia yang pernah menanamkan saham dalam peradaban kehidupan di muka bumi ini.
Hingga pada akhirnya dakwah merupakan sebuah jalan bagi kita untuk memenuhi kelayakan-kelayakan bagi setiap manusia untuk menjadi salah satu penghuni syurga yang kekal abadi.

Kekurangan Fisik Tidak Membatasi Anak Ini Bermurah Hati

Jika anak ini bisa membantu, mengapa kita yang ‘lebih baik’ tidak? Ia berjalan merangkak di depan meja yang bertuliskan ‘Donasi’, lalu orang-orang berpikir ia akan lewat dan sebagian lagi berpikir bahwa anak ini akan diberikan sumbangan.













Tapi selanjutnya merupakan kejadian yang tak terduga! “Saya ingin menyumbang!”, ucapnya. Ia pun menuang koin dari mangkuknya. Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu, tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.













Mereka semua tak bisa berkata-kata karena ia memberikan semua yang diperolehnya kepada Lembaga Amal dengan usaha dan dengan tangannya sendiri.













“Saya masih punya uang lagi,” Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.













Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar dan kemudian menyumbang…lagi!.













Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal ini karena Orang Bijak mengatakan :
“Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, kita bukan hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukanlah kebahagiaan dengan memberi dan berbagi .”


Sumber

Ikhwanul Muslimin Tolak Kerja Sama Mesir-IMF














REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof KH Achmad Satori Ismail

Yahya bin Aktsam berkata, “Pada suatu malam aku menginap di rumah Amirulmukminin al-Makmun. Aku terbangun di tengah malam karena rasa haus yang sangat, maka aku pun bangkit (mencari air). Tiba-tiba Amirulmukminin berkata, “Wahai Yahya, apa gerangan yang terjadi?” Aku menjawab, “Demi Allah, aku sangat haus wahai Amirulmukminin.”

Lalu, Khalifah Makmun bangun seraya membawa seteko air untukku. Aku berkata, “Wahai Amirulmukminin, mengapa tidak kau suruh pembantu atau budak saja?” Beliau menjawab, “Tidak.” Karena bapakku meriwayatkan hadis dari bapaknya dan dari kakeknya dari Uqbah bin ‘Amir ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.’” (HR Ibnu Asakir, Abu Nu’aim).

Hadis tersebut di atas terdapat juga dalam kitab Al-Mawahib al-Laduniyah karangan al-Qastholani dan Syarah Az-Zarqani, juz 4, hlm 117-118. Kendati hadis ini lemah sanadnya, dikuatkan oleh beberapa hadis lain yang hampir serupa dan juga isinya tidak bertentangan dengan jiwa ajaran Islam yang memerintahkan kita untuk memberikan jasa sebanyak mungkin kepada manusia.

“Amalan yang paling dicintai Allah setelah yang fardu adalah memasukkan kegembiraan di hati Muslim.” (HR at-Thabrani dari Ibnu Abbas).

Ibnu al-Mubarok meriwayatkan dari Abi Syureih bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Di antara amalan yang paling dicintai Allah adalah memasukkan kegembiraan pada hati Muslim, melapangkan kesedihannya, membayar utangnya, atau memberi makan untuk menghilangkan rasa laparnya.” (Syu’abul Iman lil Baihaqi).

Sebaik-baik manusia adalah yang paling berjasa kepada orang lain. Uwais al-Qarni berkata, “Dalam perjalananku pernah melewati seorang pendeta, lalu aku bertanya, ‘Apakah derajat pertama yang harus dilewati seorang murid (pencari jalan tazkiyatunnafs)?’ Dia menjawab, ‘Mengembalikan semua hak orang dan meringankan punggung dari beban karena amalan seorang hamba tidak akan naik saat masih banyak hal-hal yang membebani dan menyusahkan orang lain. Tugas utama penguasa sebagai pelayan rakyat terfokus dalam dua hal, yaitu hirosatuddin dan siyasatuddunya (melindungi agama mereka dan mengatur urusan dunia.’” (Al-Ahkam as-Sulthoniyah, juz I, hlm 3).

Pelayanan bidang pertama berupa menjamin setiap warga negara agar memahami ajaran agamanya masing-masing, mampu mengamalkannya dengan baik, dan melindungi agama mereka dari berbagai bentuk kesesatan. Sedangkan, siyasatuddunya berupa pelayanan terhadap rakyat agar bisa hidup layak sebagai manusia yang bermartabat.

Tuntutan inilah yang mendorong Umar bin Khattab RA sering berkeliling malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya. Saat ada yang mengeluh kekurangan pangan, ia menolongnya dan memanggul karung gandum sendiri.

Dalam kesempatan lain Umar pernah berkata, “Seandainya seekor keledai terperosok di Baghdad, niscaya Umar akan ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalannya?”

Bila semua penguasa ataupun pemimpin di dunia menjadi pelayan rakyat atau anggotanya sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW, akan tegaklah keadilan dan umat manusia pun berada dalam kesejahteraan.